Istana Basa atau yang lebih dikenal dengan nama Istana Basa Pagaruyuang, adalah istana kerajaan dengan konstruksi khas minang yang terletak di Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kota Batusangkar, Kkabupaten Tanah Datar, sekitar 106 km dari kota Padang Ibukota Provinsi Sumatera Barat, dan berada dekat dengan Danau Singkarak, dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi roda 2 dan roda 4.
Istana Basa Pagaruyung mempunyai tiga
tingkat dengan 72 Tonggak dan 11 gonjong atau puncak atap setinggi 60
meter dengan atap dari ijuk. Dinding Istana penuh dengan ukiran khas
minang, termasuk juga dua buah rumah tabuah, dan rangkiang patah
sambilan.
Dimasa kerajaan Minangkabau Istana Basa
Pagaruyuang memiliki dua fungsi utama. Yaitu sebagai rumah tempat
tinggal keluarga kerajaan dan sebagai Pusat Pemerintahan Kerajaan
Minangkabau yang dipimpin oleh seorang raja yang dikenal dengan Rajo
Alam atau Maharaja Diraja.
Pagaruyuang menyiratkan nama sebuah
kerajaan Minangkabau yang pernah berkuasa di wilayah tengah Sumatera.
Wilayah kekuasaan politik Pagaruyuang merupakan wilayah dimana budaya
Minangkabau berkembang.
Istano Basa yang sekarang sebenarnya
adalah duplikat dari Istano Rajo Alam Minangkabau yang asli. Istano Basa
asli terletak di atas bukit Batu Patah dan dibakar habis pada sebuah
kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan
kembali namun kembali terbakar tahun 1966. Proses pembangunan kembali
Istano Basa dilakukan dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) pada 27
Desember 1976 oleh Gubernur Sumatera Barat waktu itu, Harun Zain.
Bangunan baru ini tidak didirikan di tapak istana lama, tetapi di lokasi
baru di sebelah selatannya. Pada akhir 1970-an, istana ini telah bisa
dikunjungi oleh umum.
Pada tanggal 27 Februari 2007,
masyarakat minang kembali menangis dikarenakan Istano Basa kebanggaan
mereka kembali mengalami kebakaran hebat akibat petir yang menyambar di
puncak istana. Diperkirakan hanya sekitar 15 persen barang-barang
berharga yang selamat. Barang-barang yang lolos dari kebakaran tersebut
sekarang disimpan di Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah Datar. Harta
pusaka Kerajaan Pagaruyuang sendiri disimpan di Istano Silinduang Bulan,
2 kilometer dari Istano Basa. Biaya pendirian kembali stana ini
diperkirakan lebih dari Rp 20 miliar.
Meskipun begitu, kemegahan Istana khas
Minang ini tetap patut mendapatkan predikat utama sebagai salah satu
destini wisata sejarah Minangkabau di Sumatera Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar